https://www.youtube.com/channel/UC_uHSEKx6jFjh8oljdzB-3Ahttps://www.youtube.com/channel/UC_uHSEKx6jFjh8oljdzB-3A
Sponsor
Sponsor
Sponsor
Saturday, January 28, 2017
Friday, January 20, 2017
Monday, January 16, 2017
PUISI
Gejolak yang membuncah memenuhi dada ini…
Bersama asa yang rindu mendalam…
Dari hamba yang berlumur dosa dan kealpaan…
Berharap dapat bersua dengan-Mu…
Wahai Rabbul`alamiin…
Dengan taubat ku berharap…
Kuatkan jiwa ini mendatanginya…
Kokohkan langkah kaki ini menempuhnya…
Azzamkan niat ini dalam mencapainya…
Ikhlaskan hati ini menjalaninya…
Aku rindu…aku rindu…aku rindu…
Rindu berjumpa dengan-Mu dalam SYAHADAH…
Rindu bersua dengan-Mu dalam IMAN…
Rindu bersama-Mu dalam TAUHID…
Rindu indahnya hidup dalam naungan ridha-Mu…
Syari`at ISLAM…Daulah ISLAM…Khilafah ISLAM
Duhai Alloh yang tiada sekutu bagi-Mu…
Hantarkanlah kerinduanku ini…
Mudahkanlah…
Lapangkanlah…
Tuk raih cita-cita…
KEMULIAAN HIDUP DALAM ISLAM, ATAU
KESYAHIDAN DALAM PERJUANGAN
Aku berharap termasuk yang Kau hantarkan….
Ridhai dan kabulkanlah…
Amien ya Alloh, ya Rabbal`alamiin…
ya mujahid ……
sungguh apabila maut berjumpa dengan engkau
akan lari pucat pasi dan mencari jalan untk kembali
sambil melarikan diri kmatian takut dengan engkau
ya mujahid……
engkau selalu mencintainya dimanapun engkau berada
tiadalah engkau berlambat lambat darinya ataupun maju mendahuluimu
maka engkau dapati celaan dalam mencintainya amatlah nikmat
terasa senang mengingtnya maka biarkan celaan mencela engkau
ya mujahid……
engkau tegak berdiri dan tak ada keraguan dalam kematian bagi orang yg tegak berdiri
seolah olah engkau berada dipelupuk sang maut yg tengah tertidur
lewat padamu para perwira yg tengah luka dan cedera sementara wajahmu tetap putih berseri;
mulutmu tetap tersungging senyum
ya mujahid……
adakah raja itu memiliki daging di atas meja hidangan
apabila pedang-pedangmu masih kehausan dah burung burung masih kelaparan
sampai aku kembali pena penaku mengatakan padaku
kemulian itu milik pedang bukan milik pena
ya mujahid……
andai aku masih diberi umur , akan kujadikan perang sebagai ibu
tombak sebagai saudara dan pedang sebagai bapak
dengan rambut kusut masai terseyum meyongsong kematian
hingga seolah-olah ia mempunyai keinginan dalam kematian nya
berjalan cepat,, cepat,,jangan sampai terlambat
hingga hampir hampir ringkikan kuda melemparku dari pelananya
lantaran gembira dan melonjak-lonjak menyongsong perang
ya mujahid……
semoga allah merihoimu semoga allah merahmatimu
hingga dalam seyummu yg indah
engkau ingin mengatakan pada kami
aku sudah menepati janjiku aku sudah menjual diriku
maka kapan giliranmu wahai saudara maka kapan giliranmu wahai saudara??
Ini darah kami, mana darah anda?http://axisfarmasi.blogspot.co.id
Di sini kami mencari kematian, kemenangan hanya di sisi ALLOH. Saat anda tertidur dalam kehangatan selimut daging-daging manusia Bosnia, dalam kesejukan atap-atap runtuh Chechnya, dalam kelembutan kehormatan wanita Afgan, dalam mimpi indah daratan Palestina, dalam buaian dongeng rakyat Irak.
Kami merayap mencari mati. Kami tidak ingin tidur. Kami takut dengan kesenangan dunia, kami takut seperti anda, kelak menjadi tamak. Tamak pada kesenangan semu, tamak pada kesombongan, tamak pada kebohongan. Kami haus darah. Darah anda, teriakan kesakitan anda, kekalahan anda, kerugian anda dan ketakutan anda; semua itu menjadi penghibur kami, penghibur kesepian kami, pengisi waktu kami.
Sebelum kami berjumpa dengan Robb kami, dengan membawa bendera kemenangan.
Kami yakin Rabb kami penuhi janji, kami yakin Al Qur`an benar adanya, kami yakin sabda Rasululloh, kami yakin Islam akan selalu berkibar dan menyebar serta menjadi yang terbenar.
Setiap tetes darah kami di sini, adalah janji syurga dan kemenangan akhirat semakin mendekat. Setiap peluh keringat kami di sini, adalah yakin membersihkan tanah Islam yang telah ternajisi tapak-tapak kaki anda. Pekikan kami adalah lagu-lagu suci, pengagung yang Teragung.
Takbiiiiiiiir!!!
Gejolak yang membuncah memenuhi dada ini…
Bersama asa yang rindu mendalam…
Dari hamba yang berlumur dosa dan kealpaan…
Berharap dapat bersua dengan-Mu…
Wahai Rabbul`alamiin…
Dengan taubat ku berharap…
Kuatkan jiwa ini mendatanginya…
Kokohkan langkah kaki ini menempuhnya…
Azzamkan niat ini dalam mencapainya…
Ikhlaskan hati ini menjalaninya…
Aku rindu…aku rindu…aku rindu…
Rindu berjumpa dengan-Mu dalam SYAHADAH…
Rindu bersua dengan-Mu dalam IMAN…
Rindu bersama-Mu dalam TAUHID…
Rindu indahnya hidup dalam naungan ridha-Mu…
Syari`at ISLAM…Daulah ISLAM…Khilafah ISLAM
Duhai Alloh yang tiada sekutu bagi-Mu…
Hantarkanlah kerinduanku ini…
Mudahkanlah…
Lapangkanlah…
Tuk raih cita-cita…
KEMULIAAN HIDUP DALAM ISLAM, ATAU
KESYAHIDAN DALAM PERJUANGAN
Aku berharap termasuk yang Kau hantarkan….
Ridhai dan kabulkanlah…
Amien ya Alloh, ya Rabbal`alamiin…
Bagi setiap musibah ada penghibur yang meringankannya
Tapi bagi yang menimpa Islam tiada penghiburnya
Sampai semua mihrob menangis padahal ia benda mati
Bahkan seluruh mimbar merintih sedangkan ia kayu jati
Seorang `Abid yang tunduk kepada Alloh lagi penuh kekhusyu`an
Sedang air mata dari kedua pipinya bercucuran
Kini masjid-masjid telah menjadi gereja di waktu maghrib
Tidak ada di dalamnya selain lonceng dan kayu salib
Itulah musibah melupakan apa yang telah lalu
Dan tidak mungkin lupa walau waktu telah lama berlalu…
Wahai para penunggang kuda yang kurus kelelahan
Seolah ia burung penyambar dalam bidang pacuan
Wahai para penyandang pedang India yang tajam
Seolah ia bara api di kegelapan malam yang kelam
Wahai orang-orang bercengkrama di belakang sungai karena gembira
Di negerinya mereka memiliki kejayaan dan kuasa…
Apa kalian telah mengetahui berita tentang Islam sekarang
Sungguh para pengendara telah berjalan dengan berita mereka
Sungguh banyak para tokoh meminta bantuan
Sedang mereka tawanan dan terbunuh
Namun tidak bergeming satupun manusia
Kenapa saling memutus dalam Islam di antara kalian
Sedang kalian wahai hamba-hamba Alloh adalah Saudara
Apa tidak ada jiwa-jiwa besar yang memiliki cita-cita
Apa terhadap kebaikan ini ada penolong dan pembela…
Hai orang-orang yang untuk membela suatu kaum telah terpecah banyak golongan
Yang karenanya mereka diserang kekafiran dan kedurjanaan
Kemarin mereka raja-raja di istana mereka
Sekarang dalam belenggu kekafiran mereka menjadi sahaya
Andai engkau melihat mereka bingung tiada penunjuk jalan
Berbagai pakaian kehinaan mereka telah rasakan
Andai engkau lihat tangisan mereka saat diperjual-belikan
Tentu engkau terperangah dan diliputi kepedihan…
Ya Robb, bayi dan sang ibu telah dipisahkan
Sebagaimana ruh telah dijauhkan dari badan
Sang puteri yang tak pernah dilihat matahari dengan terbuka
Seolah ia berlian dan batu permata
Kini digiring si bule sebagai budak seraya dihinakan
Matanya menangis dan hati penuh keheranan
Untuk seperti ini hati luluh karena kesedihan
Andai di hati ini ada Islam dan keimanan
Apa untuk Jihad disana ada yang mencari jalan…
Sungguh surga peristirahatan telah penuh dengan hiasan
Bidadari dan para pelayan telah menengok dari kamar-kamar
Mendapatkan kebaikan ini demi Alloh mereka para pendekar
Kemudian sholawat kepada Al-Mukhtar dari Alloh semoga di limpahkan
Sepanjang angin berhembus dan berguncang dahan pepohonan…
Bersama asa yang rindu mendalam…
Dari hamba yang berlumur dosa dan kealpaan…
Berharap dapat bersua dengan-Mu…
Wahai Rabbul`alamiin…
Dengan taubat ku berharap…
Kuatkan jiwa ini mendatanginya…
Kokohkan langkah kaki ini menempuhnya…
Azzamkan niat ini dalam mencapainya…
Ikhlaskan hati ini menjalaninya…
Aku rindu…aku rindu…aku rindu…
Rindu berjumpa dengan-Mu dalam SYAHADAH…
Rindu bersua dengan-Mu dalam IMAN…
Rindu bersama-Mu dalam TAUHID…
Rindu indahnya hidup dalam naungan ridha-Mu…
Syari`at ISLAM…Daulah ISLAM…Khilafah ISLAM
Duhai Alloh yang tiada sekutu bagi-Mu…
Hantarkanlah kerinduanku ini…
Mudahkanlah…
Lapangkanlah…
Tuk raih cita-cita…
KEMULIAAN HIDUP DALAM ISLAM, ATAU
KESYAHIDAN DALAM PERJUANGAN
Aku berharap termasuk yang Kau hantarkan….
Ridhai dan kabulkanlah…
Amien ya Alloh, ya Rabbal`alamiin…
ya mujahid ……
sungguh apabila maut berjumpa dengan engkau
akan lari pucat pasi dan mencari jalan untk kembali
sambil melarikan diri kmatian takut dengan engkau
ya mujahid……
engkau selalu mencintainya dimanapun engkau berada
tiadalah engkau berlambat lambat darinya ataupun maju mendahuluimu
maka engkau dapati celaan dalam mencintainya amatlah nikmat
terasa senang mengingtnya maka biarkan celaan mencela engkau
ya mujahid……
engkau tegak berdiri dan tak ada keraguan dalam kematian bagi orang yg tegak berdiri
seolah olah engkau berada dipelupuk sang maut yg tengah tertidur
lewat padamu para perwira yg tengah luka dan cedera sementara wajahmu tetap putih berseri;
mulutmu tetap tersungging senyum
ya mujahid……
adakah raja itu memiliki daging di atas meja hidangan
apabila pedang-pedangmu masih kehausan dah burung burung masih kelaparan
sampai aku kembali pena penaku mengatakan padaku
kemulian itu milik pedang bukan milik pena
ya mujahid……
andai aku masih diberi umur , akan kujadikan perang sebagai ibu
tombak sebagai saudara dan pedang sebagai bapak
dengan rambut kusut masai terseyum meyongsong kematian
hingga seolah-olah ia mempunyai keinginan dalam kematian nya
berjalan cepat,, cepat,,jangan sampai terlambat
hingga hampir hampir ringkikan kuda melemparku dari pelananya
lantaran gembira dan melonjak-lonjak menyongsong perang
ya mujahid……
semoga allah merihoimu semoga allah merahmatimu
hingga dalam seyummu yg indah
engkau ingin mengatakan pada kami
aku sudah menepati janjiku aku sudah menjual diriku
maka kapan giliranmu wahai saudara maka kapan giliranmu wahai saudara??
Ini darah kami, mana darah anda?http://axisfarmasi.blogspot.co.id
Di sini kami mencari kematian, kemenangan hanya di sisi ALLOH. Saat anda tertidur dalam kehangatan selimut daging-daging manusia Bosnia, dalam kesejukan atap-atap runtuh Chechnya, dalam kelembutan kehormatan wanita Afgan, dalam mimpi indah daratan Palestina, dalam buaian dongeng rakyat Irak.
Kami merayap mencari mati. Kami tidak ingin tidur. Kami takut dengan kesenangan dunia, kami takut seperti anda, kelak menjadi tamak. Tamak pada kesenangan semu, tamak pada kesombongan, tamak pada kebohongan. Kami haus darah. Darah anda, teriakan kesakitan anda, kekalahan anda, kerugian anda dan ketakutan anda; semua itu menjadi penghibur kami, penghibur kesepian kami, pengisi waktu kami.
Sebelum kami berjumpa dengan Robb kami, dengan membawa bendera kemenangan.
Kami yakin Rabb kami penuhi janji, kami yakin Al Qur`an benar adanya, kami yakin sabda Rasululloh, kami yakin Islam akan selalu berkibar dan menyebar serta menjadi yang terbenar.
Setiap tetes darah kami di sini, adalah janji syurga dan kemenangan akhirat semakin mendekat. Setiap peluh keringat kami di sini, adalah yakin membersihkan tanah Islam yang telah ternajisi tapak-tapak kaki anda. Pekikan kami adalah lagu-lagu suci, pengagung yang Teragung.
Takbiiiiiiiir!!!
Gejolak yang membuncah memenuhi dada ini…
Bersama asa yang rindu mendalam…
Dari hamba yang berlumur dosa dan kealpaan…
Berharap dapat bersua dengan-Mu…
Wahai Rabbul`alamiin…
Dengan taubat ku berharap…
Kuatkan jiwa ini mendatanginya…
Kokohkan langkah kaki ini menempuhnya…
Azzamkan niat ini dalam mencapainya…
Ikhlaskan hati ini menjalaninya…
Aku rindu…aku rindu…aku rindu…
Rindu berjumpa dengan-Mu dalam SYAHADAH…
Rindu bersua dengan-Mu dalam IMAN…
Rindu bersama-Mu dalam TAUHID…
Rindu indahnya hidup dalam naungan ridha-Mu…
Syari`at ISLAM…Daulah ISLAM…Khilafah ISLAM
Duhai Alloh yang tiada sekutu bagi-Mu…
Hantarkanlah kerinduanku ini…
Mudahkanlah…
Lapangkanlah…
Tuk raih cita-cita…
KEMULIAAN HIDUP DALAM ISLAM, ATAU
KESYAHIDAN DALAM PERJUANGAN
Aku berharap termasuk yang Kau hantarkan….
Ridhai dan kabulkanlah…
Amien ya Alloh, ya Rabbal`alamiin…
syair-syair jihad
Apa untuk Jihad di Sana Ada yang Mencari Jalan ?Bagi setiap musibah ada penghibur yang meringankannya
Tapi bagi yang menimpa Islam tiada penghiburnya
Sampai semua mihrob menangis padahal ia benda mati
Bahkan seluruh mimbar merintih sedangkan ia kayu jati
Seorang `Abid yang tunduk kepada Alloh lagi penuh kekhusyu`an
Sedang air mata dari kedua pipinya bercucuran
Kini masjid-masjid telah menjadi gereja di waktu maghrib
Tidak ada di dalamnya selain lonceng dan kayu salib
Itulah musibah melupakan apa yang telah lalu
Dan tidak mungkin lupa walau waktu telah lama berlalu…
Wahai para penunggang kuda yang kurus kelelahan
Seolah ia burung penyambar dalam bidang pacuan
Wahai para penyandang pedang India yang tajam
Seolah ia bara api di kegelapan malam yang kelam
Wahai orang-orang bercengkrama di belakang sungai karena gembira
Di negerinya mereka memiliki kejayaan dan kuasa…
Apa kalian telah mengetahui berita tentang Islam sekarang
Sungguh para pengendara telah berjalan dengan berita mereka
Sungguh banyak para tokoh meminta bantuan
Sedang mereka tawanan dan terbunuh
Namun tidak bergeming satupun manusia
Kenapa saling memutus dalam Islam di antara kalian
Sedang kalian wahai hamba-hamba Alloh adalah Saudara
Apa tidak ada jiwa-jiwa besar yang memiliki cita-cita
Apa terhadap kebaikan ini ada penolong dan pembela…
Hai orang-orang yang untuk membela suatu kaum telah terpecah banyak golongan
Yang karenanya mereka diserang kekafiran dan kedurjanaan
Kemarin mereka raja-raja di istana mereka
Sekarang dalam belenggu kekafiran mereka menjadi sahaya
Andai engkau melihat mereka bingung tiada penunjuk jalan
Berbagai pakaian kehinaan mereka telah rasakan
Andai engkau lihat tangisan mereka saat diperjual-belikan
Tentu engkau terperangah dan diliputi kepedihan…
Ya Robb, bayi dan sang ibu telah dipisahkan
Sebagaimana ruh telah dijauhkan dari badan
Sang puteri yang tak pernah dilihat matahari dengan terbuka
Seolah ia berlian dan batu permata
Kini digiring si bule sebagai budak seraya dihinakan
Matanya menangis dan hati penuh keheranan
Untuk seperti ini hati luluh karena kesedihan
Andai di hati ini ada Islam dan keimanan
Apa untuk Jihad disana ada yang mencari jalan…
Sungguh surga peristirahatan telah penuh dengan hiasan
Bidadari dan para pelayan telah menengok dari kamar-kamar
Mendapatkan kebaikan ini demi Alloh mereka para pendekar
Kemudian sholawat kepada Al-Mukhtar dari Alloh semoga di limpahkan
Sepanjang angin berhembus dan berguncang dahan pepohonan…
TENTANG-KU
Wah, liat judulnya saja sudah benar-benar serius yah tapi inilah saya apa adanya, kalau dilihat sepintas selalu serius, kalau nulis di milis kadang membuat orang jengkel
Saya coba menuliskan tentang diri dan sejarah hidup disini deh, tapi mungkin saja tidak akan berurutan karena nulisnya tergantung mood saja…
Eng..ing..enggg…..dimulai (halah, gak penting banget…)
seorang orok merah akhirnya dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1977, hari Jumat, pukul 12.30 (cuman kira-kira lho, karena kata ibu waktu itu orang sedang Jumatan), diatas rumah tradisional di daerah LumpuE Pare-Pare, tepatnya di Jalan Pemandian No. 17…kalau orang Bugis atau Makassar biasanya bilang “balla’ lompoa”
sewaktu dilahirkan, dan karena bertepatan dengan orang sekitar pulang dari Jumatan, langsung pada azanin dan iqamat. Kata ibu, lumayan rame waktu itu
nah, yang anehnya, dan sampai saat ini, di akte lahir tertulis lahir di Ujung Pandang….
rupanya, sewaktu di lahirkan, karena kondisi saat itu ditangani secara tradisional, makanya ortu segera membawa orok itu ke Ujung Pandang, dan mendarat dengan sukses di Rumah Sakit Bersalin Sentosa (lupa alamatnya dimana, tapi sekarang masih ada sih..), karena dibawa kesana, makanya surat kenal lahirnya dikeluarkan oleh rumah sakit itu yang menjadi dasar akte kelahiran…jadilah disetiap surat yang berurusan dengan “tempat/tanggal lahir” selalu tertulis “Ujung Pandang/17 Juni 1977”
Masa-masa kecil yang dilalui tidak terlalu banyak saya ingat sih, mungkin karena otak tentang masa itu sudah ketimpa memori-memori lain…
Tapi ada beberapa hal yang masih terlintas dalam memori sewaktu halaman ini ditulis…
Masa Pra Sekolah (ceileee..kayak prasejarah saja )
Apa yang saya ingat pada masa ini ? Mainan….motor…..pagar halaman berwarna merah, pagar rumah berwarna hijau putih dan pagar pintu depan berwarna hijau….
Jadi ingat, mainan yang paling saya suka itu kuda-kudaan yang makai pompa, jadi kalau pompanya ditekan, kudanya jalan…warna pompa dan selangnya kuning dan warna kudanya merah (mungkin ini sebabnya anak kecil suka mainan yang berwarna yah, karena mudah diingat oleh indera mereka)…
Ingat motor biru (nantinya jadi tau namanya adalah Yamaha tahun 75) yang suka saya naikin dengan berkhayal menjalankan motor itu dan menjadi pembalap
Ingat pagar belakang yang berwarna merah..(padahal kata ortu, dulunya dari bambu yang coklat), tapi ini saja yang keingt (rupanya itu warna meni kayu, zat dasar untuk mengecat)…
Ada tambahan nih yang saya ingat…kolam ikan mas di dalam rumah…dibuat ayah diruang tamu, dari semen dengan alas dari plastik…suka banget liat ikannya yang berwarna warni…
Dinding rumah berwarna hijau putih, terbuat dari anyaman bambu (di Makassar disebut gamecca) yang putihnya kalau dipegang suka melengket di tangan dan segera diusap oleh ibu (karena dicat dengan menggunakan kapur) dan sering dilarang untuk dipegang karena takut ketusuk… (samar-samar memang pernah kena nih…cuman benar-benar samar-samar sekali ingatnya…)
Pagar depan berwarna biru muda…dan luasss (yah, seluas pandangan anak kecil sih…sekarang sempiitttt…)
Pada masa ini, ada pengalaman yang cukup berkesan, karena saking berkesannya masih cukup jelas dalam ingatan…
Pada usia 5 tahun, ayah dan ibu mengajak saya jalan-jalan (katanya sih keliling Jawa dan Bali), dan beberapa memori yang masih jelas teringat berkaitan dengan pengalaman ini adalah:
tapi entah, mengapa itu menjadi sebuah kenangan terakhir untuk berkumpul sebagai sebuah keluarga yang lengkap, karena kisah di bawah ini semuanya tidak menggambarkan ayah lagi..
Masa Taman Kanak-Kanak
Cukup banyak yang saya ingat pada masa ini, dimulai dengan seragam putih dan merah muda dan rutinitas berangkat ke sekolah bersama ibu.
Khusus ibu akan saya tulis tersendiri…
Karena ibu bekerja sebagai PNS pada SKODAM XIV Hasanuddin (sekarang menjadi KODAM VII Wirabuana), dan saya sekolah di TK Periska Postel (sekarang TK Merpati Pos) yang berdekatan dengan Kantor ibu, maka rutinitas berangkat dan pulang sekolah bersama ibu terus dilakukan…selama setahun.
Oh iya…karena saya sudah mengenal huruf dan angka sebelum masuk TK, maka di TK tersebut saya dimasukkan dalam kelas 0 besar
Rutinitas bangun pagi-pagi (benar-benar pagi), yaitu bangun jam 5.15, mandi 15 menit sampai setengah 6, berpakaian 15 menit dan makan 10 menit selalu dilakoni, karena mobil penjemput (memakai truk tentara) selalu siap pukul 6.10 pagi di jalan garuda, yang membutuhkan waktu 3-5 menit berjalan kaki. (mungkin karena terbiasa dengan pola militer ini jadi sekarang saya terbiasa bekerja dengan jadwal yah…).
Masing teringat naik truk harus diangkat oleh ibu dan disambut oleh teman-teman ibu diatas mobil…masih teringat gerakan mobil yang berbelok kiri dan kanan…dan canda dari teman-teman kerja ibu yang sering gemes (hehehe…)
dari kantor, saya diajak jalan ke TK oleh ibu dan ditungguin beberapa menit…setelah itu ibu kembali lagi ke kantor untuk bekerja…
TK tersebut mengasyikkan, minimal dalam pandangan anak kecil…banyak mainan…banyak bola-bola kecil…banyak mainan yang bisa dipanjat (namanya halang rintang klu gak salah), tapi sayang, untuk mainan yang berbau fisik, saya kurang suka memainkan, mungkin itulah sebab atau akibat dari kondisi fisik saya yang lemah…
satu yang membanggakan sewaktu di TK adalah saya terpilih untuk ikut tampil menjadi peserta orkestra Angklung , jadi sebelum Malaysia ribut-ribut soal angklung, pada tahun 1982 (saya berusia 5 tahun tamat dari TK), pada konser penamatan, saya sudah memainkan angklung…Sayang saya sudah lupa lagi lagu yang dibawakan, tapi salah satu yang masih diingat adalah lagu “Ibu Kita Kartini.”
Karena TK pulang jam 11, maka ibu kembali menjemput dan membawa ke kantor untuk menunggu jam pulang (jam 2 siang), nah sewaktu menunggu inilah saya bermain-main di ruangan ibu, mondar-mandir keliling di halaman kantor atau bermain-main dengan kotak korek api yang kosong dan laba-laba (dulu suka memasukkan laba-laba kecil ke dalam kotak korek api…sadis juga yah…), tapi jarang sampai mati, karena keburu penasaran , jadi sering dibuka dan laba-labanya melarikan diri :))
kalau ibu apel pulang, kadang saya tungguin di ruangan, menunggu apel selesai dan pernah (cuman amat samar ingatannya), ikut bareng apel pulang dengan tetap memeluk kaki ibu
yah..masa-masa TK yang bahagia, dan memang tanpa beban…
Masa Sekolah Dasar
Usia belum cukup 6 tahun rupanya sedikit membuat permasalahan untuk bisa melanjutkan ke Sekolah Dasar. Menurut ibu (soalnya sama sekali tidak ada dalam memori), sebelum masuk, saya ditest dulu untuk kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Namun karena mampu menjawab, maka saya diterima di SD. Syukurlah, karena SD tersebut termasuk yang terbaik di Kota Ujung Pandang, yaitu SDN Kompleks Mangkura.
Karena masih amat kecil, dan juga karena letak sekolah yang jauh dari kantor ibu, saya diantar oleh tetangga sebelah rumah. Namanya Burhanuddin, tapi saya sering panggil “kak bulang.” Waktu itu dia masih SMP dan diantar dengan menggunakan sepeda (masih ingat sepeda jaman dulu, biasa disebut sepeda engkel, berwarna hitam, dengan lampu di depannya), baik pergi sekolah ataupun dijemput sepulang sekolah. Saya diantar jemput sampai kelas 2 atau kelas 3 (soalnya sudah lupa..).
Guru kelas 1 saya bernama Ibu Zaniar, perawakannya agak gemuk dan akrab dengan anak-anak. Masih ingat beliau mengajar dengan simpatik dan menenangkan anak-anak yang sering menangis karena ditinggal orang tuanya.
Setelah naik ke kelas 2, SDN Kompleks Mangkura dipisah menjadi 6 sekolah, yaitu SD mangkura 1, 2, 3, 4, 5 dan Inpres. Kebetulan saya kena pemindahan ke SD Mangkura Inpres. Akhirnya, karena orang tua beranggapan bahwa guru-guru yang terbaik itu berada di SD Mangkura 1, maka saya dipindah kembali ke SD Mangkura 1.
Guru kelas 2, bernama ibu Retno, orangnya cukup pendiam dan penyabar, beliau mengajar hingga ke kelas 3. Banyak pengalaman-pengalaman kecil disini, termasuk kegiatan-kegiatan yang “mendebarkan dan menakutkan”….yaitu…mengunjungi “gudang” sekolah
Banyak cerita-ceritas beredar bahwa gudang tersebut berhantu, ada sumur tua di dalamnya, dan lain-lain, dan lain-lain yang tentu saja membuat takut sekaligus penasaran untuk anak SD
Kelas 4, diasuh oleh seorang Bapak guru, sayang nama beliau sudah saya lupa. Mungkin karena anak-anak cenderung lebih dekat ke wanita yah…
Pada masa SD ini sepertinya badai ekonomi mulai menghantam keluarga (akan saya ceritakan di tulisan yang lain). Selama 6 tahun, hampir bisa dihitung dengan jari ibu memberikan uang jajan maupun uang untuk transportasi.
Masih segar dalam ingatan, kotak bekal yang diberi serta kotak air putih yang dibawa setiap hari. Isinya kadang nasi dengan ikan, atau nasi dengan telur mata sapi. Atau kadang roti dengan telur mata sapi Kalau jam istirahat tiba, saya pasti menjauh ke gedung SD Mangkura Inpres (satu-satunya yang bertingkat) dan makan di pojokan, karena takut dimintai oleh teman-teman (soalnya kalau diminta pasti tidak akan cukup). Kadang melihat teman belanja di warung, terasa amat ngiler tapi apa daya tidak ada uang di kantong. kalaupun ada, cuman dengan pesan yang amat kuat, hanya digunakan kalau terpaksa….jadi menikmati makanan hanya kalau diberi teman atau dibayarkan
Kelas 4, mulai merasakan kerasnya hidup, karena biaya antar jemput juga cukup terasa, ibu dalam kondisi mengandung adik saya, akhirnya saya mengajukan diri untuk berjalan kaki saja pulang pergi ke sekolah. Yah, memang tidak terlalu jauh, sekitar 1 sampai 1,5 Km saja dari rumah, tapi untuk ukuran anak SD itu cukup lumayan…
Kalau hujan, dengan menggunakan mantel hujan dan sepatu dimasukkan dalam kantor plastik, tetap berjalan kaki menembus derasnya hujan.
Kelas 5, saya menemui guru yang paling berkesan, yaitu Bu Zaniar, selama 2 tahun sampai kelas 6 beliau terus mengajar saya. 1 pelajaran yang paling berkesan dan yang paling berharga adalah pelajaran matematika yang dibawakan oleh beliau. Saat teman-teman secara sembunyi-sembunyi sudah menggunakan kalkulator (dimana saat itu hanya dimiliki maksimal 3 orang saja, karena harganya selangit menurut kantong anak SD), juga oleh beliau sangat haram digunakan di kelasnya. Beliau selalu berkata “Tuhan menciptakan jari kalian berjumlah 10 itu ada maksudnya, juga Tuhan menciptakan otak kalian itu ada maksudnya, maka gunakanlah jari dan otak kalian untuk menghitung.” 1 istilah yang beliau gunakan untuk istilah “mencongak” adalah “komputer otak” dimana komputer saat itu adalah sebuah benda yang hanya ada di alam mimpi. Otak saya amat terasah pada kelas 5 dan 6 ini, dimana perhitungan-perhitungan harus dilakukan tanpa kalkulator, kertas dan pinsil. Baru boleh menggunakan pinsil dan kertas untuk perhitungan yang cukup rumit.
Doa terus saya panjatkan untuk ibu guru Zaniar dimanapun beliau berada sekarang. Saya tidak akan bisa menjadi seperti ini tanpa Beliau…
Pada masa SD ini rupanya bakat seni saya muncul…gak tau bagaimana, tiba-tiba ditunjuk menjadi anggota paduan suara Akhirnya sukses dengan tampil di TVRI (waktu itu hanya ada 1 stasiun TV lho…jadi bisa tampil di TVRI sudah banggaaaa….)
Selain kisah-kisah diatas, rupanya penyakit lumayan parah menyerang saya juga diwaktu SD ini. Dimulai dengan batuk yang berkelanjutan hingga 3 bulan lamanya sampai dengan flu yang tidak pernah berhenti.
Akhirnya, pada saat di rontgen, dokter memvonis, kena Bronchitis dan dengan konsekwensi, tidak boleh ikut semua pelajaran olahraga, tidak boleh mandi malam, kedinginan dan lain-lain. Akhirnya selama 2 minggu, setiap 2 hari sekali, pada jam istirahat sekolah, saya harus ke RS Pelamonia untuk suntik Penicilin. Masih teringat setiap 2 hari sekali bergiliran pantat kiri dan kanan disuntik…
Penyakit flu, rupanya diakibatkan karena alergi debu, maka sukses juga setiap bulan ke dokter THT untuk dibersihkan. Masih ingat perasaan gak enak saat kapas dimasukkan ke dalam hidung untuk dibersihkan…hiihh..
Akibat dari alergi debu inilah sampai sekarang ini, diusia kepala 3, dalam kantong celana selalu tersedia sapu tangan, yang digunakan untuk menutupi hidung dari debu…
Yah…kisah jaman SD yang penuh lika liku (yang bisa dibukukan setebal 1000 halaman, hehehe) ini diselesaikan dengan EBTANAS, dan lulus dengan NEM 42,81 (lumayan untuk 5 mata pelajaran)
Masa Sekolah Menengah Pertama
Babak baru kehidupan dimulai…mulai dengan kesana-kemari mengajukan pendaftaran SMP sampai ngurus berkas kiri kanan…
Di Ujung Pandang, ada 2 sekolah yang dinyatakan favorit, yaitu SMP Negeri 6 dan SMP Negeri 3. Berhubung standar NEM di SMP 6 lumayan tinggi, yaitu 43,00 maka saya didaftarkan di SMP Negeri 3, Jl. Baji Gau. Kenapa di sekolah ini ? Karena rupanya selain favorit juga ibu dan saudara-saudaranya sebagian besar lulusan dari sekolah ini…
Masa-masa sulit berlanjut disini…sambil mengandung anak ketiga, ibu mulai berjualan es…baik es batu, es lilin maupun es kue….
Masih teringat jelas bagaimana setiap jam 4 sore ibu ke pasar, membeli bahan-bahan es, terdiri dari plastik, tepung hunkwe, gula, perasa dan pewarna. Jam 6 sore mulai memasak air untuk es tersebut (Kami tidak pernah menggunakan air mentah, karena ibu sangat memperhatikan kesehatan) dan memasukkan es ke dalam plastiknya. Disini saya sering membantu untuk mengikat plastik-plastik tersebut dengan karet gelang dan memasukkan ke dalam freezer. Jam 12 malam ibu selalu membalik es tersebut, agar manisnya merata tidak berkumpul di bagian bawah saja. Jam 3 atau 4, es kue yang harus dibalik. Jam setengah 6 memasukkan es es tersebut ke dalam termos es dan bersiap ke kantor.
Saya setelah mandi dan bersiap ke sekolah dengan berpakaian sekolah membawa 2 termos es ke SD Mattoanging (kadan naik angkot dan kadang berjalan kaki) dengan jarak 1,5 Km dari rumah. Pada masa-masa ini, sepeda BMX sedang marak-maraknya, kadang iri melihat anak-anak lain berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda, sedangkan saya jalan kaki dengan menenteng termos es. Setelah menitipkan termos es tersebut kepada sepupu yang menjual es di SD itu, saya melanjutkan berjalan kaki ke sekolah (tambah 1,5 Km lagi).
Kebiasaan membawa bekal masih berlanjut sampai SMP, tapi dari hasil menjual es, kadang ada Rp. 200 – 500 yang bisa dibawa. Itu digunakan untuk membeli Ubi Kayu kalau sedang tidak membawa bekal. Makan mie bakso adalah hal yang luar biasa langka, karena harganya yang lumayan tinggi (Rp. 500) dan biasanya hanya terjadi kalau ditraktir oleh teman.
Sepulang sekolah, biasanya singgah ke taman bacaan (namanya taman bacaan Fakta), karena memang saya hobi membaca, dengan Rp. 50 – 100 bisa membawa pulang 5 jilid kho ping hoo atau buku cerita 5 sekawan atau sherlock holmes. Tapi biasanya saya membaca buku dulu disana menunggu waktu pulang anak-anak SD. Setelah jam 1 atau setengah 2, kembali ke SD mattoanging tadi untuk mengambil termos ES yang kosong, dan melanjutkan berjalan kaki ke rumah.
Di rumah, mencuci termos es dan mengisi yang baru serta menjajakan es keliling…ess….esssss…..siapa mau beli esssssss……
Ngomong-ngomong soal hobi, hobi membaca saya sepertinya tumbuh dengan amat subur di masa SMP ini. Berhubung TV dirumah hanya hitam putih, fisik yang agak sulit untuk bermain secara fisik dengan teman-teman lain (seperti sepak bola, basket, dll) maka pelarian utama adalah membaca dan membaca. Sampai selalu dijuluki “kutu buku.”
Kalau ke rumah sepupu yang sudah SMA, yang pertama dicari adalah koran , majalah atau malah buku pelajaran mereka. sekian ulu yah,,,, terimakasih telah mampir
Saya coba menuliskan tentang diri dan sejarah hidup disini deh, tapi mungkin saja tidak akan berurutan karena nulisnya tergantung mood saja…
Eng..ing..enggg…..dimulai (halah, gak penting banget…)
seorang orok merah akhirnya dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1977, hari Jumat, pukul 12.30 (cuman kira-kira lho, karena kata ibu waktu itu orang sedang Jumatan), diatas rumah tradisional di daerah LumpuE Pare-Pare, tepatnya di Jalan Pemandian No. 17…kalau orang Bugis atau Makassar biasanya bilang “balla’ lompoa”
sewaktu dilahirkan, dan karena bertepatan dengan orang sekitar pulang dari Jumatan, langsung pada azanin dan iqamat. Kata ibu, lumayan rame waktu itu
nah, yang anehnya, dan sampai saat ini, di akte lahir tertulis lahir di Ujung Pandang….
rupanya, sewaktu di lahirkan, karena kondisi saat itu ditangani secara tradisional, makanya ortu segera membawa orok itu ke Ujung Pandang, dan mendarat dengan sukses di Rumah Sakit Bersalin Sentosa (lupa alamatnya dimana, tapi sekarang masih ada sih..), karena dibawa kesana, makanya surat kenal lahirnya dikeluarkan oleh rumah sakit itu yang menjadi dasar akte kelahiran…jadilah disetiap surat yang berurusan dengan “tempat/tanggal lahir” selalu tertulis “Ujung Pandang/17 Juni 1977”
Masa-masa kecil yang dilalui tidak terlalu banyak saya ingat sih, mungkin karena otak tentang masa itu sudah ketimpa memori-memori lain…
Tapi ada beberapa hal yang masih terlintas dalam memori sewaktu halaman ini ditulis…
Masa Pra Sekolah (ceileee..kayak prasejarah saja )
Apa yang saya ingat pada masa ini ? Mainan….motor…..pagar halaman berwarna merah, pagar rumah berwarna hijau putih dan pagar pintu depan berwarna hijau….
Jadi ingat, mainan yang paling saya suka itu kuda-kudaan yang makai pompa, jadi kalau pompanya ditekan, kudanya jalan…warna pompa dan selangnya kuning dan warna kudanya merah (mungkin ini sebabnya anak kecil suka mainan yang berwarna yah, karena mudah diingat oleh indera mereka)…
Ingat motor biru (nantinya jadi tau namanya adalah Yamaha tahun 75) yang suka saya naikin dengan berkhayal menjalankan motor itu dan menjadi pembalap
Ingat pagar belakang yang berwarna merah..(padahal kata ortu, dulunya dari bambu yang coklat), tapi ini saja yang keingt (rupanya itu warna meni kayu, zat dasar untuk mengecat)…
Ada tambahan nih yang saya ingat…kolam ikan mas di dalam rumah…dibuat ayah diruang tamu, dari semen dengan alas dari plastik…suka banget liat ikannya yang berwarna warni…
Dinding rumah berwarna hijau putih, terbuat dari anyaman bambu (di Makassar disebut gamecca) yang putihnya kalau dipegang suka melengket di tangan dan segera diusap oleh ibu (karena dicat dengan menggunakan kapur) dan sering dilarang untuk dipegang karena takut ketusuk… (samar-samar memang pernah kena nih…cuman benar-benar samar-samar sekali ingatnya…)
Pagar depan berwarna biru muda…dan luasss (yah, seluas pandangan anak kecil sih…sekarang sempiitttt…)
Pada masa ini, ada pengalaman yang cukup berkesan, karena saking berkesannya masih cukup jelas dalam ingatan…
Pada usia 5 tahun, ayah dan ibu mengajak saya jalan-jalan (katanya sih keliling Jawa dan Bali), dan beberapa memori yang masih jelas teringat berkaitan dengan pengalaman ini adalah:
-
di atas kereta api, berdinding hijau…dalam ingatan masih segar warna hijau mudanya dengan jendelanya dan pohon-pohon yang dilewati oleh kereta itu…
-
penjual es (yah…bener…penjual es keliling), yaitu seorang anak, menggunakan baju kaos dan celana merah, membawa termos es di tangan kanan dan bel di tangan kiri. waktu itu posisi saya digendong oleh ibu dan menghadap ke belakang. anak itu sempat menoleh ke saya dan berjalan ke sebuah gapura berukir. Rupanya saat itu saya ada di Bali…
tapi entah, mengapa itu menjadi sebuah kenangan terakhir untuk berkumpul sebagai sebuah keluarga yang lengkap, karena kisah di bawah ini semuanya tidak menggambarkan ayah lagi..
Masa Taman Kanak-Kanak
Cukup banyak yang saya ingat pada masa ini, dimulai dengan seragam putih dan merah muda dan rutinitas berangkat ke sekolah bersama ibu.
Khusus ibu akan saya tulis tersendiri…
Karena ibu bekerja sebagai PNS pada SKODAM XIV Hasanuddin (sekarang menjadi KODAM VII Wirabuana), dan saya sekolah di TK Periska Postel (sekarang TK Merpati Pos) yang berdekatan dengan Kantor ibu, maka rutinitas berangkat dan pulang sekolah bersama ibu terus dilakukan…selama setahun.
Oh iya…karena saya sudah mengenal huruf dan angka sebelum masuk TK, maka di TK tersebut saya dimasukkan dalam kelas 0 besar
Rutinitas bangun pagi-pagi (benar-benar pagi), yaitu bangun jam 5.15, mandi 15 menit sampai setengah 6, berpakaian 15 menit dan makan 10 menit selalu dilakoni, karena mobil penjemput (memakai truk tentara) selalu siap pukul 6.10 pagi di jalan garuda, yang membutuhkan waktu 3-5 menit berjalan kaki. (mungkin karena terbiasa dengan pola militer ini jadi sekarang saya terbiasa bekerja dengan jadwal yah…).
Masing teringat naik truk harus diangkat oleh ibu dan disambut oleh teman-teman ibu diatas mobil…masih teringat gerakan mobil yang berbelok kiri dan kanan…dan canda dari teman-teman kerja ibu yang sering gemes (hehehe…)
dari kantor, saya diajak jalan ke TK oleh ibu dan ditungguin beberapa menit…setelah itu ibu kembali lagi ke kantor untuk bekerja…
TK tersebut mengasyikkan, minimal dalam pandangan anak kecil…banyak mainan…banyak bola-bola kecil…banyak mainan yang bisa dipanjat (namanya halang rintang klu gak salah), tapi sayang, untuk mainan yang berbau fisik, saya kurang suka memainkan, mungkin itulah sebab atau akibat dari kondisi fisik saya yang lemah…
satu yang membanggakan sewaktu di TK adalah saya terpilih untuk ikut tampil menjadi peserta orkestra Angklung , jadi sebelum Malaysia ribut-ribut soal angklung, pada tahun 1982 (saya berusia 5 tahun tamat dari TK), pada konser penamatan, saya sudah memainkan angklung…Sayang saya sudah lupa lagi lagu yang dibawakan, tapi salah satu yang masih diingat adalah lagu “Ibu Kita Kartini.”
Karena TK pulang jam 11, maka ibu kembali menjemput dan membawa ke kantor untuk menunggu jam pulang (jam 2 siang), nah sewaktu menunggu inilah saya bermain-main di ruangan ibu, mondar-mandir keliling di halaman kantor atau bermain-main dengan kotak korek api yang kosong dan laba-laba (dulu suka memasukkan laba-laba kecil ke dalam kotak korek api…sadis juga yah…), tapi jarang sampai mati, karena keburu penasaran , jadi sering dibuka dan laba-labanya melarikan diri :))
kalau ibu apel pulang, kadang saya tungguin di ruangan, menunggu apel selesai dan pernah (cuman amat samar ingatannya), ikut bareng apel pulang dengan tetap memeluk kaki ibu
yah..masa-masa TK yang bahagia, dan memang tanpa beban…
Masa Sekolah Dasar
Usia belum cukup 6 tahun rupanya sedikit membuat permasalahan untuk bisa melanjutkan ke Sekolah Dasar. Menurut ibu (soalnya sama sekali tidak ada dalam memori), sebelum masuk, saya ditest dulu untuk kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Namun karena mampu menjawab, maka saya diterima di SD. Syukurlah, karena SD tersebut termasuk yang terbaik di Kota Ujung Pandang, yaitu SDN Kompleks Mangkura.
Karena masih amat kecil, dan juga karena letak sekolah yang jauh dari kantor ibu, saya diantar oleh tetangga sebelah rumah. Namanya Burhanuddin, tapi saya sering panggil “kak bulang.” Waktu itu dia masih SMP dan diantar dengan menggunakan sepeda (masih ingat sepeda jaman dulu, biasa disebut sepeda engkel, berwarna hitam, dengan lampu di depannya), baik pergi sekolah ataupun dijemput sepulang sekolah. Saya diantar jemput sampai kelas 2 atau kelas 3 (soalnya sudah lupa..).
Guru kelas 1 saya bernama Ibu Zaniar, perawakannya agak gemuk dan akrab dengan anak-anak. Masih ingat beliau mengajar dengan simpatik dan menenangkan anak-anak yang sering menangis karena ditinggal orang tuanya.
Setelah naik ke kelas 2, SDN Kompleks Mangkura dipisah menjadi 6 sekolah, yaitu SD mangkura 1, 2, 3, 4, 5 dan Inpres. Kebetulan saya kena pemindahan ke SD Mangkura Inpres. Akhirnya, karena orang tua beranggapan bahwa guru-guru yang terbaik itu berada di SD Mangkura 1, maka saya dipindah kembali ke SD Mangkura 1.
Guru kelas 2, bernama ibu Retno, orangnya cukup pendiam dan penyabar, beliau mengajar hingga ke kelas 3. Banyak pengalaman-pengalaman kecil disini, termasuk kegiatan-kegiatan yang “mendebarkan dan menakutkan”….yaitu…mengunjungi “gudang” sekolah
Banyak cerita-ceritas beredar bahwa gudang tersebut berhantu, ada sumur tua di dalamnya, dan lain-lain, dan lain-lain yang tentu saja membuat takut sekaligus penasaran untuk anak SD
Kelas 4, diasuh oleh seorang Bapak guru, sayang nama beliau sudah saya lupa. Mungkin karena anak-anak cenderung lebih dekat ke wanita yah…
Pada masa SD ini sepertinya badai ekonomi mulai menghantam keluarga (akan saya ceritakan di tulisan yang lain). Selama 6 tahun, hampir bisa dihitung dengan jari ibu memberikan uang jajan maupun uang untuk transportasi.
Masih segar dalam ingatan, kotak bekal yang diberi serta kotak air putih yang dibawa setiap hari. Isinya kadang nasi dengan ikan, atau nasi dengan telur mata sapi. Atau kadang roti dengan telur mata sapi Kalau jam istirahat tiba, saya pasti menjauh ke gedung SD Mangkura Inpres (satu-satunya yang bertingkat) dan makan di pojokan, karena takut dimintai oleh teman-teman (soalnya kalau diminta pasti tidak akan cukup). Kadang melihat teman belanja di warung, terasa amat ngiler tapi apa daya tidak ada uang di kantong. kalaupun ada, cuman dengan pesan yang amat kuat, hanya digunakan kalau terpaksa….jadi menikmati makanan hanya kalau diberi teman atau dibayarkan
Kelas 4, mulai merasakan kerasnya hidup, karena biaya antar jemput juga cukup terasa, ibu dalam kondisi mengandung adik saya, akhirnya saya mengajukan diri untuk berjalan kaki saja pulang pergi ke sekolah. Yah, memang tidak terlalu jauh, sekitar 1 sampai 1,5 Km saja dari rumah, tapi untuk ukuran anak SD itu cukup lumayan…
Kalau hujan, dengan menggunakan mantel hujan dan sepatu dimasukkan dalam kantor plastik, tetap berjalan kaki menembus derasnya hujan.
Kelas 5, saya menemui guru yang paling berkesan, yaitu Bu Zaniar, selama 2 tahun sampai kelas 6 beliau terus mengajar saya. 1 pelajaran yang paling berkesan dan yang paling berharga adalah pelajaran matematika yang dibawakan oleh beliau. Saat teman-teman secara sembunyi-sembunyi sudah menggunakan kalkulator (dimana saat itu hanya dimiliki maksimal 3 orang saja, karena harganya selangit menurut kantong anak SD), juga oleh beliau sangat haram digunakan di kelasnya. Beliau selalu berkata “Tuhan menciptakan jari kalian berjumlah 10 itu ada maksudnya, juga Tuhan menciptakan otak kalian itu ada maksudnya, maka gunakanlah jari dan otak kalian untuk menghitung.” 1 istilah yang beliau gunakan untuk istilah “mencongak” adalah “komputer otak” dimana komputer saat itu adalah sebuah benda yang hanya ada di alam mimpi. Otak saya amat terasah pada kelas 5 dan 6 ini, dimana perhitungan-perhitungan harus dilakukan tanpa kalkulator, kertas dan pinsil. Baru boleh menggunakan pinsil dan kertas untuk perhitungan yang cukup rumit.
Doa terus saya panjatkan untuk ibu guru Zaniar dimanapun beliau berada sekarang. Saya tidak akan bisa menjadi seperti ini tanpa Beliau…
Pada masa SD ini rupanya bakat seni saya muncul…gak tau bagaimana, tiba-tiba ditunjuk menjadi anggota paduan suara Akhirnya sukses dengan tampil di TVRI (waktu itu hanya ada 1 stasiun TV lho…jadi bisa tampil di TVRI sudah banggaaaa….)
Selain kisah-kisah diatas, rupanya penyakit lumayan parah menyerang saya juga diwaktu SD ini. Dimulai dengan batuk yang berkelanjutan hingga 3 bulan lamanya sampai dengan flu yang tidak pernah berhenti.
Akhirnya, pada saat di rontgen, dokter memvonis, kena Bronchitis dan dengan konsekwensi, tidak boleh ikut semua pelajaran olahraga, tidak boleh mandi malam, kedinginan dan lain-lain. Akhirnya selama 2 minggu, setiap 2 hari sekali, pada jam istirahat sekolah, saya harus ke RS Pelamonia untuk suntik Penicilin. Masih teringat setiap 2 hari sekali bergiliran pantat kiri dan kanan disuntik…
Penyakit flu, rupanya diakibatkan karena alergi debu, maka sukses juga setiap bulan ke dokter THT untuk dibersihkan. Masih ingat perasaan gak enak saat kapas dimasukkan ke dalam hidung untuk dibersihkan…hiihh..
Akibat dari alergi debu inilah sampai sekarang ini, diusia kepala 3, dalam kantong celana selalu tersedia sapu tangan, yang digunakan untuk menutupi hidung dari debu…
Yah…kisah jaman SD yang penuh lika liku (yang bisa dibukukan setebal 1000 halaman, hehehe) ini diselesaikan dengan EBTANAS, dan lulus dengan NEM 42,81 (lumayan untuk 5 mata pelajaran)
Masa Sekolah Menengah Pertama
Babak baru kehidupan dimulai…mulai dengan kesana-kemari mengajukan pendaftaran SMP sampai ngurus berkas kiri kanan…
Di Ujung Pandang, ada 2 sekolah yang dinyatakan favorit, yaitu SMP Negeri 6 dan SMP Negeri 3. Berhubung standar NEM di SMP 6 lumayan tinggi, yaitu 43,00 maka saya didaftarkan di SMP Negeri 3, Jl. Baji Gau. Kenapa di sekolah ini ? Karena rupanya selain favorit juga ibu dan saudara-saudaranya sebagian besar lulusan dari sekolah ini…
Masa-masa sulit berlanjut disini…sambil mengandung anak ketiga, ibu mulai berjualan es…baik es batu, es lilin maupun es kue….
Masih teringat jelas bagaimana setiap jam 4 sore ibu ke pasar, membeli bahan-bahan es, terdiri dari plastik, tepung hunkwe, gula, perasa dan pewarna. Jam 6 sore mulai memasak air untuk es tersebut (Kami tidak pernah menggunakan air mentah, karena ibu sangat memperhatikan kesehatan) dan memasukkan es ke dalam plastiknya. Disini saya sering membantu untuk mengikat plastik-plastik tersebut dengan karet gelang dan memasukkan ke dalam freezer. Jam 12 malam ibu selalu membalik es tersebut, agar manisnya merata tidak berkumpul di bagian bawah saja. Jam 3 atau 4, es kue yang harus dibalik. Jam setengah 6 memasukkan es es tersebut ke dalam termos es dan bersiap ke kantor.
Saya setelah mandi dan bersiap ke sekolah dengan berpakaian sekolah membawa 2 termos es ke SD Mattoanging (kadan naik angkot dan kadang berjalan kaki) dengan jarak 1,5 Km dari rumah. Pada masa-masa ini, sepeda BMX sedang marak-maraknya, kadang iri melihat anak-anak lain berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda, sedangkan saya jalan kaki dengan menenteng termos es. Setelah menitipkan termos es tersebut kepada sepupu yang menjual es di SD itu, saya melanjutkan berjalan kaki ke sekolah (tambah 1,5 Km lagi).
Kebiasaan membawa bekal masih berlanjut sampai SMP, tapi dari hasil menjual es, kadang ada Rp. 200 – 500 yang bisa dibawa. Itu digunakan untuk membeli Ubi Kayu kalau sedang tidak membawa bekal. Makan mie bakso adalah hal yang luar biasa langka, karena harganya yang lumayan tinggi (Rp. 500) dan biasanya hanya terjadi kalau ditraktir oleh teman.
Sepulang sekolah, biasanya singgah ke taman bacaan (namanya taman bacaan Fakta), karena memang saya hobi membaca, dengan Rp. 50 – 100 bisa membawa pulang 5 jilid kho ping hoo atau buku cerita 5 sekawan atau sherlock holmes. Tapi biasanya saya membaca buku dulu disana menunggu waktu pulang anak-anak SD. Setelah jam 1 atau setengah 2, kembali ke SD mattoanging tadi untuk mengambil termos ES yang kosong, dan melanjutkan berjalan kaki ke rumah.
Di rumah, mencuci termos es dan mengisi yang baru serta menjajakan es keliling…ess….esssss…..siapa mau beli esssssss……
Ngomong-ngomong soal hobi, hobi membaca saya sepertinya tumbuh dengan amat subur di masa SMP ini. Berhubung TV dirumah hanya hitam putih, fisik yang agak sulit untuk bermain secara fisik dengan teman-teman lain (seperti sepak bola, basket, dll) maka pelarian utama adalah membaca dan membaca. Sampai selalu dijuluki “kutu buku.”
Kalau ke rumah sepupu yang sudah SMA, yang pertama dicari adalah koran , majalah atau malah buku pelajaran mereka. sekian ulu yah,,,, terimakasih telah mampir
buret laboratorium
| Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3. Buret ShelbachOleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari galat sistematik. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga memengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis. Kaidah yang umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima, biasanya dengan menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut. | ||||||
Sunday, January 15, 2017
FORMULASI SEDIAAN GRANUL INSTAN KOMBINASI EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) DAN DAUN DELIMA (Punica granatum L) SEBAGAI ANTIDIARE AKIBAT E.coli
USULAN
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
JUDUL
PROGRAM
FORMULASI
SEDIAAN GRANUL INSTAN
KOMBINASI
EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.)
Walp) DAN DAUN DELIMA (Punica granatum
L)
SEBAGAI
ANTIDIARE AKIBAT E.coli
BIDANG
KEGIATAN :
PKM
PENELITIAN
STIKes
BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2016
DAFTAR
ISI
Halaman
Halaman Sampul..................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
Ringkasan ............................................................................................................ iii
Daftar Isi ............................................................................................................ iv
Bab I. Pendahuluan............................................................................................... 1
Bab 2. Tinjauan Pustaka................................................................................... 3
Bab 3. Metode Penelitian....................................................................................... 5
Bab 4. Biaya dan Jadwal Penelitian................................................................. 8
Daftar Pustaka.................................................................................................. 9
Lampiran
BAB 1. PENDAHULUAN
Penggunaan obat
tradisional di Indonesia pada hakekatnya merupakan bagian dari kebudayaan
bangsa Indonesia. Keuntungan dari penggunaan obat tradisional adalah efek
samping yang relatif lebih kecil dibandingkan obat modern, juga dapat digunakan
sebagai senyawa penuntun untuk menemukan obat baru. Daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walpers)
yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai pelengkap bumbu dapur
juga mempunyai khasiat sebagai obat salah satunya sebagai obat diare (Wijayakusuma,
2002 ).
Salam merupakan salah satu tanaman obat yang
memiliki banyak khasiat dalam mengobati berbagai penyakit, diantaranya sebagai
obat diare, mengobati asam urat, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi
(hipertensi), kencing manis (diabetes mellitus), sakit maag (gastritis)
(Dalimartha, 2000).
Diare adalah suatu gejala klinis dan gangguan
saluran pencernaan (usus) yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi
lebih dari biasanya (berulang-ulang), disertai adanya perubahan bentuk dan
konsistensi feses menjadi lembek atau cair. Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan
diare adalah bakteri Escherichia coli (Dewanti Sisilia dan M. Teguh Wahyudi, 2011)
Diare
sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang sulit untuk
ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu penyakit yang
menyebabkan mortalitas dan malnutrisi khusunya pada anak. Menurut data World
Health Organization (WHO) pada tahun 2009, diare adalah penyebab kematian kedua
pada anak dibawah 5 tahun. Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar
kasus diare dengan angka kematian 1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang,
anak-anak usia dibawah 3 tahun rata-rata mengalami 3 episode diare pertahun.
Setiap episodenya diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan
anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak
(WHO, 2009).
Daun
salam mempunyai kandungan kimia yaitu tanin, flavonoid, dan minyak atsiri 0,05%
yang terdidri dari eugenol dan sitrat (Latief Abdul, 2012). Zat utama yang
mempunyai khasiat sebagai antidiare adalah tanin. Dosis empiris yang digunakan
masyarakat dalam pengobatan diare digunakan sebanyak 20 helai daun salam dengan
proses perebusan. Berdasarkan penelitian terkait menujukan bahwa Pada pembuatan
ekstrak etanol daun salam dosis 30 mg/KgBB, 60 mg/KgBB, dan 120 mg/KgBB berefek
antidiare dengan mengurangi berat feses dan frekuensi defekasi tetapi tidak
memperbaiki konsistensi feses pada mencit galur Swiss Webster jantan (Tambunan Yan Leo, 2009). Sedangkan,
berdasarkan penelitian (Muhardi, Sunaryono AS dan Susilawati, 2007) memiliki
aktivitas penghambatan 0,8 mm/mg tergolong lemah sehingga perlu dikombinasi
dengan ekstrak lain.
Sementara
itu, daun delima Berdasarkan klasifikasi kekuatan antibakteri Davis dan Stout
(dalam Dewi, 2010), ekstrak daun delima pada konsentrasi 30% tergolong sedang,
sementara konsentrasi 50%, 70%, dan 100% tergolong kuat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semua perlakuan ekstrak daun delima pada konsentrasi 30%,
50%, 70%, dan 100% memiliki aktivitas antibakteri dengan diameter hambatan
berkisar 8,4 - 12,2 mm. Kombinasi ekstrak daun salam dan daun delima
dimaksudkan untuk meningkatkan aktivitas sinergis terhadap E.coli.
Penggunaan
daun salam dan daun delima dapat lebih efisien dengan dibuat sediaan farmasi.
Granul instan merupakan sediaan farmasi yang praktis dan efisien, mudah
digunakan. Berdasarkan hal ini maka daun salam dan daun delima potensial bila
dijadikan suatu produk yaitu granul instan yang berfungsi sebagai antidiare. Granul
instan adalah suatu sediaan yang berbentuk bulatan-bulatan atau agregat-agregat
yang bentuknya beraturan dan disajikan dengan cara penyeduhan (Kartikasari,
2009).
Pemilihan
ini berdasarkan pada keuntungan yang dimiliki bentuk granul instan yaitu
penyiapan larutan dalam waktu singkat, mudah digunakan dan nyaman (Kartikasari,
2009). Selain itu sediaan ini lebih praktis dan menarik sehingga dapat diterima
oleh masyarakat luas (Mulyadi, 2011).
Lingkup dan tujuan penelitian ini adalah membuat suatu
formulasi sediaan granul instan dari kombinasi ekstrak daun salam dengan daun delima sebagai
antidare yang disebabkan oleh bakteri E.coli.
Dari uraian-uraian diatas, tampak jelas dari penelitian ini secara umum diharapkan dapat
mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi,
terutama yang berhubungan dengan aspek obat bahan alam. Sehingga diharapkan
dapat menciptakan bentuk formulasi yang praktis dan dapat diterima masyarakat. Dan
secara khususnya diharapkan masyarakat bisa lebih memanfaatkan tanaman
disekitar dan menambah informasi ilmiah terkait dengan daun salam yang memiliki
aktivitas sebagai antidiare
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Diare
Diare merupakan salah satu penyebab
utama tingginya kematian anak di dunia. WHO melaporkan bahwa penyebab utama
kematian pada balita adalah diare (postneonatal) 14%, malaria 8%, injuri 3%,
HIV-AIDS 2%. Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat utama. Penduduk Indonesia setiap tahun terdapat 112.000 kasus diare
yang mengalami kematian pada semua golongan umur, pada balita terjadi 55.000
kasus kematian (Zubir, 2006).
2.2
Bakteri Escherichia coli
Escherichia
coli merupakan bakteri Gram
negatif berbentuk batang
pendek yang memiliki
panjang sekitar 2 μm,
diameter 0,7 μm, lebar
0,4 - 0,7 μm dan bersifat anaerob fakultatif. Escherichia coli membentuk
koloni yang bundar, cembung, dan halus
dengan tepi yang
nyata (Paramitha,
et al., 2010).
2.3
Daun salam (Syzygium polyanthum (Wight.)
Walp)
Selain
bermanfaat sebagai penyedap rasa sebenarnya daun salam ini berkhasiat sebagai
obat. Akan tetapi pengetahuan daun salam dapat berkhasiat sebagai obat belum
beredar luas di masyarakat. Sebenarnya daun salam memiliki kandungan yang baik
untuk kesehatan salah satunya dapat berkhasiat sebagai antidiare (Dewanti Sisilia, M. Teguh
Wahyudi, 2011).
Senyawa
yang terkandung di dalam daun salam yaitu minyak atsiri sitral dan eugenol,
tanin, flavonoid, Senyawa bioaktif, dalam daun salam dapat bersifat
bakterisidal, bakteriostatik, fungisidal, dan germinal atau menghambat germinal
spora bakteri (Kusumaninggrum, 2013)
2.4 Daun Delima (Punica
granatum L)
Kandungan tanin pada ekstrak kulit,
daun, buah, dan kulit buah yang belum masak dapat digunakan sebagai astringen
untuk menghentikan diare, disentri dan pendarahan (Latief, Abdul 2014). Kandungan
senyawa yang diduga aktif sebagai antibakteri dalam mengatasi diare pada daun
delima yaitu alkaloid dan tanin. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
oleh Ismail (2011) mengemukakan bahwa senyawa aktif sebagai antibakteri
terhadap E. coli pada kulit buah delima adalah alkaloid dan tanin.
2.5 Ganulasi
Instan
Granulasi adalah suatu
proses pembesaran ukuran ketika partikel-partikel kecil dengan mengumpulkan
menjadi agregat yang lebih besar dan permanen dan membuatnya menyerupai pasir
kering yang mengalir bebas (Siregar, 2010).
Teknologi granulasi
dibagi menjadi dua berdasarkan tipe prosesnya, yaitu :
2.5.1
Granulasi
Kering
Granulasi kering
dilakukan apabila zat aktif tidak mungkin digranulasi basah karena tidak stabil
atau peka terhadap panas atau lembab dan tidak mungkin juga dikempa langsung
menjadi tablet karena zat aktif tidak dapat mengalir bebas atau dosis efektif
zat aktif terlalu besar untuk kempa langsung. Keuntungan granulasi kering
(Siregar, 2010) :
a. Pembuatannya
sederhana
b. Cocok
untuk zat aktif yang tidak tahan suhu tinggi
c. Memiliki
granul dengan BJ yang lebih tinggi.
2.5.2
Granulasi
Basah
Merupakan metode
granulasi paling tua dan paling konvensional dalam pembuatan tablet. Keuntungan
metode granulasi basah, diantaranya (Siregar, 2010) :
a. Memperbaiki
daya alir
b. Karakteristik
pengempaan diperbaiki
c. Distribusi
zat warna dan zat aktif yang lebih baik / jika ditambahkan dalam larutan
pengikat
d. Debu
berkurang
e. Pencegahan
pemisahan campuran serbuk
f. Permukaan
hidrofobik menjadi lebih hidrofobik
Granul merupakan hasil
dari proses granulasi yang bertujuan untuk meningkatkan aliran serbuk dengan
jalan membentuk menjadi bulatan-bulatan atau agregat-agregat dalam bentuk yang
beraturan. Produk pangan instan didefinisikan sebagai produk dalam bentuk
konsentrat atau terpekatkan dengan penghilangan air sehingga mudah ditambah air
(dingin/panas), mudah larut dan siap disantap. Proses instan berjalan ideal
apabila bubuk yang terkena media air menjadi basah dalam beberapa saat lalu
tenggelam dan segera larut atau terdispersi secara merata dalam mediumnya
(Yasin, 2013).
Syarat Mutu
Minuman Bubuk Menurut (SNI 01-4320-1996) yang menyatakan
bahwa krteria kadar air yaitu 3% - 5%, kriteria kadar abu maksimal 1,5%.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat
yang akan digunakan dalam penelitian adalah
neraca analitik (Mettler Toledo®), alat gelas (pyrex®),
pH meter (Mettler Toledo®), tanur (WiseThem®), oven
(Memmert®),
Bahan
yang akan digunakan penelitian adalah
daun salam ( Syzygium polyanthum ( Wight ) Walpers ),
daun delima (Punica granatum L) , (desktrin (e-merck®),
PVP (PT.Brataco®), asam sitrat (PT. Brataco®),
tween 80 (PT.Brataco®), sukralosa (PT. Graha Agri®),
etanol 95% (PT. Brataco®),
gliserin.
3.2 Prosedur Penelitian
Secara keseluruhan, tahapan penelitian ini
direncanakan sebagai berikut:
1. Penyiapan sampel, determinasi tanaman,
pembuatan ekstrak dan pengujian parameter kualitas ekstrak
2. Skrining fitokimia ekstrak
3. Penentuan Konsetrasi Hambat Minimum dari
Ekstrak
4. Optimasi Formula granul instan
5. Evaluasi sediaan granul instan
6. Uji aktivitas granul instan antidiare terhadap
bakteri E.coli
3.2.1
Penyiapan sampel, Determinasi tanaman,
Pembuatan ekstrak dan pengujian parameter kualitas ekstrak
3.2.1.1 Determinasi
Tanaman
Determinasi
dilakukan di Herbarium Bandungense, Sekolah Teknologi dan Ilmu Hayati (STIH)
Institut Teknologi Bandung terhadap daun salam dan daun delima.
3.2.1.2 Penyiapan
Sampel
Daun salam dan daun
delima yang telah dikumpulkan, dicuci,
dibersihkan dan dikeringkan, kemudian diblender lalu diayak menggunakan ayakan
mesh 60 (dengan lubang pengayak 250 µm ) , hingga diperoleh serbuk yang halus
dan seragam. Hasilnya dimasukkan ke dalam wadah.
3.2.1.3 Ekstraksi Sampel
Serbuk simplisia daun
salam dan daun delima, masing-masing ditimbang sebanyak 500 gram kemudian
dimasukkan ke dalam maserator yang bagian dasarnya telah dilapisi kapas,
kemudian dimasukkan pelarut etanol 96% hingga simplisia tersebut terendam
seluruhnya. Diamkan selama 3 x 24 jam, sambil sesekali dilakukan pengadukan.
Maserat dikeluarkan dan ditampung, filtrat etanol yang diperoleh dicampurkan
kemudian dilakukan pemekatan ekstrak dengan menggunakan alat vacuum rotary evaporator dilanjutkan
dengan water bath (Swantara, 2011).
3.2.1.4 Pemeriksaan
Parameter Kualitas Ekstrak
Pemeriksaan parameter
ekstrak dilakukan untuk mengetahui kualitas ekstrak dari sifat fisik dan
kandungan kimianya. Parameter yang diperiksa meliputi : Organoleptik ekstrak,
rendemen ekstrak, kadar abu total, kadar air, kadar sari
larut etanol, kadar sari larut air dan susut pengeringan.
3.2.1.5
Penentuan
Konsetrasi Hambat Minimum dari Ekstrak
Uji antibakteri penyebab diare,
dilakukan dengan menggunakan Metode Kirby-Bour, yaitu dengan mengukur zona
bening yang terdapat di sekitar sumuran
yang merupakan zona hambat pertumbuhan bakteri E.coli. Pengukuran zona hambat dilakukan dengan menggunakan jangka
sorong atau mistar (Hasanah, Uswatun, 2015).
3.2.2
Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia
ekstrak dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada ekstrak. Penapisan meliputi : uji alkaloid, tannin, polifenol, saponin, flavonoid,
monoterpen, seskuiterpen, steroid, triterpenoid dan kuinon.
3.2.3
Optimasi Formula Granul Instan Antidiare
Adapun rancangan
formulanya dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Formulasi Granul Instan Ekstrak Daun Salam Kombinasi Ekstrak Daun
Delima
Komposisi
|
F1 (%)
|
F2 (%)
|
F3 (%)
|
Ekstrak Daun Salam
Ekstrak Daun Delima
|
X
A
|
X
A
|
X
A
|
PVP K30
|
1
|
1
|
1
|
Sukralosa
Gliserin
|
1,5
5
|
1,5
5
|
1,5
5
|
Tween 80
|
9
|
9
|
9
|
Asam sitrat
|
1
|
1
|
1
|
Etanol 95%
|
Qs
|
Qs
|
Qs
|
Dekstrin
|
ad
100
|
ad
100
|
ad
100
|
X :
Konsentrasi ekstrak daun salam hasil uji KHM
A : Konsentrasi ekstrak daun delima hasil uji KHM
3.2.4
Evaluasi Granul Instan Ekstrak Daun Salam Kombinasi
Ekstrak Daun Delima
Evaluasi sediaan yang akan dilakukan :
pemeriksaan organoleptis, kecepatan alir dan sudut diam, uji
waktu larut, uji pH, uji Sedimentasi, kadar air, kadar abu, penentuan
distribusi ukuran granul instan, Uji Stabilitas (Cycling Test).
3.2.5
Uji Aktivitas Sediaan Granul Instan Ekstrak Daun Salam Kombinasi
Ekstrak Daun Delima
Pengujian ini dilakukan terhadap sediaan yang paling baik, yang diuji
terhadap bakteri E.coli
dengan pembanding
3.2.6
Pengolahan Data
Rancangan penelitian yang digunakan
adalah rancangan acak lengkap dan data yang diperoleh dianalisis secara
statistic one-way ANOVA dengan ansira
pada taraf kepercayaan
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1. Anggaran
Biaya
Ringkasan
Anggaran Biaya Penelitian
No.
|
Jenis
Pengeluaran
|
Biaya
yang Diusulkan
|
1.
|
Peralatan
Penunjang
|
3.260.000
|
2.
|
Bahan
habis pakai dan peralatan
|
4.765.000
|
3.
|
Perjalanan
|
2.600.000
|
4.
|
Lain-lain
(publikasi, seminar, laporan, sewa alat)
|
1.875.000
|
JUMLAH
|
12.500.000
|
|
4.2 Jadwal Penelitian
Kegiatan
|
Bulan ke-
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
Persiapan, perijinan dan
pemesanan alat dan bahan
|
|||||
Determinasi dan pengolahan bahan
|
|||||
Pengujian karakteristik mutu simplisia
|
|||||
Ekstraksi
|
|||||
Penentuan
Konsetrasi Hambat Minimum dari Ekstrak
|
|||||
Skrining fitokimia ekstrak
|
|||||
Optimasi dan Pembuatan formula granul instan
|
|||||
Uji aktivitas antidiare terhadap E.coli
|
|||||
Pelaporan
|
|||||
Publikasi
|
|||||
BAB 5. DAFTAR PUSTAKA
Ajizah,
A. 2004. Sensitivitas Salmonella Typhimurium terhadap Ekstrak Daun
Psidium guajava L.
Jurnal Bioscientiae, 1 (1): 31-8.
Arsyad,
A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dewanti,
S. dan Muhammad, T.W. 2011. Uji Aktivitas Antimikroba Infusum
Daun Salam (Folia syzygium
polyanthum Wight) terhadap Pertumbuhan
Bakteri Escherichia coli secara
in-Vitro. Jurnal Medika Planta, 1(4):78-
81.
Dewi,
F. K. 2010. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda
citrifolia L.) terhadap Bakteri
Pembusuk Daging Segar. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Fitrianti,
D.A.R., Noorhamdani, A.S., dan Setyawati, S.K. 2011. Efektivitas
Ekstrak Daun Ciplukan sebagai
Antimikroba terhadap Methicillin-
Resistant Staphylococcus aureus in
Vitro. Jurnal Kedokteran Brawijaya,
26(4) : 212-215.
Kartikasari
R,. Ika Yuni Astuti., Dwi Hartati. 2009. Fomula granul instan ekstrak temulawak (curcuma xanthorrizaroxb) dengan
kombinasi gelatin dan dekstrin. Pharmacy, 86-100.
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Suplemen II Farmakope Herbal Indonesia Edisi
I. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI
Mohammad,
S.M. dan Hamed, H.K. 2012. Chemical Composition of The Plant
Punica granatum L.
(Pomegranate) and Its Effect on Heart and Cancer.
Journal of Medicinal Plants
Resesarch, 6(40): 5306-5310.
Muhlisah,
F. 2007. Tanaman Obat Keluarga (Toga).
Penebar Swadaya. Jakata.
Mulyadi
D M,. Ika Yuni Astuti., Binar Asrining Dhiani. 2011. Formulasi granul instan jus kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L) dengan variasi konsentrasi povidon sebagai bahan
pengikatserta kontrol kualitasnya. Pharmacy, 26-42.
Munadi,
Y. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Nafisah, M.,
Tukiran, Suyatno, dan Nurul Hidayati. 2014. Uji skrining fitokimia pada ekstrak heksan, kloroform dan metanol
dari tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae). Prosiding seminar nasional kimia,
hal 278-286.
Panagan,
A. T. dan Nirwan, S. 2009. Uji Daya Hambat Asap Cair Hasil Pirolisis
Kayu Pelawan (Tristania abavata)
terhadap Bakteri Escherichia coli.
Jurnal Penelitian Sains Edisi Khusus
Desember, C (09): 31-32.
Paramitha,
G. W., Mutiara, S., dan Budi, H. 2010. Perilaku Ibu Pengguna Botol
Susu dengan Kejadian Diare pada
Balita. Makara Kesehatan, 14 (1): 4650.
Pelczar,
M. J., E.C.S. Chan dan Merna, F. P. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi
Jilid 2.
(Penterjemah: Ratna Siri Hadioetomo, Teja Imas, S. Sutarmi
Tjitrosomo, dan Sri Lestari Angka).
UI Press: Jakarta.
Pratiwi,
A. 2012. Aktivitas Antimikroba Infusa Kulit Batang Kedawung (Parkia
roxburghii G.
Don) terhadap Bakteri Patogen. Jurnal FKIK (Pendidikan
Dokter),
8 (9): 1-10.
Prasetyorini,.
Bina Lohitasari,. dan Ahmad Amirudin. 2012. Formulasi granul instan ekstrak herba pegagan (Centella asiatica) dan analisis
asiatikosida. ekologia, 19-25.
Puspitasri
M I. 2007. Formulasi sediaan granul
efervesen sari buah mengkudu (morindacitrifolia)
rasa gula asam sebagai food supplement. [skripsi]. Bandung : Fakultas farmsi UNPAD
Ramayulis,
R. (2013). Jus Super Dan Ajaib. Jawa
Timur : Penebar Swadaya Grup.
Hal 52-53
Rosidah
dan Wila, M.A. 2012. Potensi Ekstrak Daun Jambu Biji sebagai
Antibakterial untuk Menanggulangi
Serangan Bakteri Aeromonas
hydrophila pada
Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lacepede). Jurnal
Akuatika, 3(1):
19-27.
Rukmana,
R. 2003. Delima.Yogyakarta: Penerbit Kanisisus.
Saputra, T. dan Lilis, S. 2012.
Aktivitas Antimikroba Infusa Buah Asam
Silalahi.,
dan Jensen. 2010. Makanan fungsional.
Yogyakarta : Kanisius.
Siregar,
C dan Soleh Wikarsa. 2010. Teknologi
Farmasi Sediaan Tablet. Jakarta : EGC.
Hal 196, 203, 223.
Sitorus,
M. 2010. Kimia Organik Umum. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Soedarmadji,
Slamet dkk. 2010. Analisa Bahan Makanan dan pertanian. Yogyakarta : Liberty.
Widyaningrum,
Ana Dkk. 2015. Karakterisasi serbuk effervescent dari daun pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb) dengan variasi komposisi jenis
asam. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis.
Zahrayny, N. 2013. Formulasi Granul Ekstrak air buah kurma (Phoenix dactylifera L). [Skripsi]. Jakarta : UIN
Syarif Hidayatulloh.
Dosen Pendamping
A. Identitas diri
1.
|
Nama Lengkap (dengan
gelar)
|
Lusi Nurdianti,
M.Si., Apt
|
2.
|
Jenis Kelamin
|
Perempuan
|
3.
|
Jabatan Fungsional
|
Asisten Ahli
|
4.
|
NIY
|
880106
|
5.
|
NIDN
|
0401038305
|
6.
|
Tempat dan Tanggal
Lahir
|
Tasikmalaya, 01 Maret
1983
|
7.
|
E-mail
|
|
8.
|
No Telepon/HP
|
085223668983
|
9.
|
Alamat Kantor
|
Jl Cilolohan 36
Tasikmalaya
|
10.
|
Nomor Telp/Faks
|
0265
334740/0265327224
|
11.
|
Lulusan yang telah
dihasilkan
|
S1 14 orang
|
12.
|
Mata Kuliah yang
diampu
|
Farmasetika
|
Teknologi sediaan
semi solid dan likuid
|
||
Teknologi sediaan
steril
|
||
Farmakokinetika
|
||
Farmasi Fisika
|
||
Teknologi Sediaan
solida
|
||
Biofarmasi
|
B. Riwayat Pendidikan
S.1
|
S.2
|
|
Nama Perguruan Tinggi
|
Universitas Jenderal
Achmad Yani
|
ITB
|
Bidang Ilmu
|
Farmasi
|
Farmasi
|
Tahun Masuk-Lulus
|
2001-2005
|
2012-2014
|
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
|
Kecepatan pelepasan
ketoprofen dengan menggunakan metode dispersi partikel dengan menggunakan
HPMC sebagai matrik polimer
|
Alternatif Terapi
Anemia Secara Non-Invasif Menggunakan Sistem Nanopartikel Fe-Dextran
|
Nama
Pembimbing/Promotor
|
Dr.Fikri Alatas, M.Si., Apt
Hestiary Ratih.,
M.Si., Apt
|
Dr. diky Mudhakir
Dr. Lia Amalia
|
- Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No
|
Tahun
|
Judul
Penelitian
|
Pendanaan
|
|
Sumber
|
Jumlah
Juta (Rp)
|
|||
1
|
2014
|
Pengembangan formula
infusa jahe ( Zingiberis officinale)
|
STIKes
Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
|
2.000.000
|
2
|
2015
|
Pengembangan sediaan
transdermal ibuprofen dengan menggunakan viskolam sebagai gelling agent
|
STIKes
Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
|
2.000.000
|
3
|
2016
|
Uji Aktivitas
Antioksidan Krim Ekstrak Daun Mangga
( Mangifera indica L) Terhadap DPPH
|
STIKes
Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
|
2.000.000
|
4
|
2016
|
Aktivitas
Antioksidan Mangga (Mangifera indica L) Terhadap DPPH
|
STIKes
Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
|
2.000.000
|
B.
Pengalaman
Pengabdian Kepada Masyarakat 5 Tahun Terakhir
No
|
Tahun
|
Judul
Pengabdian Kepada Masyarakat
|
Pendanaan
|
|
Sumber
|
Jumlah
Juta (Rp)
|
|||
1
|
2014
|
Penyuluhan
kesehatan dan pengecekan golongan darah
|
P3M
|
750.000
|
2
|
2015
|
Pengobatan gratis dan
pengecekan golongan darah
|
P3M
|
750.000
|
3
|
2015
|
Penyuluhan kesehatan
tentang Penyakit yang Sering ada dimasyarakat dan Pengecekan golongan darah
di Daerah Taraju
|
P3M
|
750.000
|
4
|
2016
|
Penyuluhan kesehatan
kepada masyarakat di daerah Pangandaran
|
P3M
|
750.000
|
C. Publikasi
Artikel Ilmiah/Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No
|
Judul
Artikel Ilmiah
|
Nama
Jurnal
|
Volume/Nomor/Tahun
|
1
|
Pengembangan formula
infusa jahe ( Zingiberis officinale)
|
Jurnal Kesehatan BTH
|
13/1 Februari 2015
|
2
|
Formulasi dan
Evaluasi
Gel Ibuprofen Dengan
Menggunakan Viscolam sebagai Gelling
agent
|
Jurnal Kesehatan BTH
|
14/1 Agustus 2015
|
3
|
Fomulation
of Hand Sanitizer Gel of Aloe vera Linn
with Hydroxy Propyl Methyl Cellulosa
(HPMC) and Carbomer bases
|
UMP.PIC ISBN
|
ISBN
978-602-73538-0-0
|
4
|
Formulasi Sediaan
Sabun Transparan Ekstrak Etanol Teh Hijau ( Camellia sinensis L) Dan Ekstrak Etanol Daun Sirih ( Piper betle L)
|
ISBN :
978-602-72636-0-4
|
ISBN :
978-602-72636-0-4
|
5
|
Formulasi Dan
Karakterisasi Sediaan Nanopartikel Fe-Dextran
|
ISBN
|
ISBN :
978-602-72636-0-4
|
6
|
Pengaruh Bahan
Penghancur Amilum manihot Pragelatinasi dan
Ac-Di-Sol
Terhadap Kecepatan Disolusi Tablet Ibuprofen secara
Kempa Langsung
|
SNIFA Unjani 2015
|
|
7
|
Pengembangan
dan Evaluasi formula Tablet FDT dari Kompleks Inklusi Loratadin
β-Siklodextrin
|
ISBN
|
ISBN
|
8
|
Perbandingan
Kecepatan
Disolusi
dispersi padat ketokenazol dengan penambahan tween 80 sebagai surfaktan
|
ISBN
|
ISBN
|
D. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun
Terakhir
No
|
Nama
Pertemuan Ilmiah/
Seminar
|
Judul
Artikel Ilmiah
|
Waktu
dan Tempat
|
1
|
Seminar nasional dan
Diseminasi Penelitian Bidang Kesehatan Stikes Bakti Tunas Husada Tahun 2015
|
Formulasi dan
Karakterisasi Nanopartikel Fe-Dextran
|
Stikes BTH
Tasikmalaya, 25 April 2015
|
2
|
Seminar nasional dan Diseminasi
Penelitian Bidang Kesehatan Stikes Bakti Tunas Husada Tahun 2015
|
Pengembangan dan
Evaluasi formula Tablet FDT dari Kompleks Inklusi Loratadin β-Siklodextrin
|
Stikes BTH
Tasikmalaya, 23 April 2016
|
- Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No
|
Judul
Buku
|
Tahun
|
Jumlah
Halaman
|
Penerbit
|
- Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No
|
Judul/Tema
HKI
|
Tahun
|
Jenis
|
Nomor
P/ID
|
- Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
No
|
Judul/Tema/Jenis
RekayasaSosial Lainnya yang Telah Diterapkan
|
Tahun
|
Tempat
Penerapan
|
Respon
Masyarakat
|
- Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, institusi lainnya)
No
|
Jenis
Penghargaan
|
Institusi
Pemberi Penghargaan
|
Tahun
|
Semua data yang saya isikan dan
tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan
sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P.
Tasikmalaya, 09 -11-2016
Pengusul,
Lusi Nurdianti., M.Si., Apt
Lampiran 2.
Justifikasi Anggaran Kegiatan
1.
Peralatan
Penunjang
|
||||||
Material
|
Justifikasi
Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan (Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
||
Tabung reaksi
|
10
|
buah
|
7.000
|
70.000
|
||
Gelas ukur 10 ml
|
5
|
buah
|
35.000
|
175.000
|
||
Gelas ukur 100 ml
|
4
|
buah
|
60.000
|
240.000
|
||
Gelas kimia 100 ml
|
4
|
buah
|
35.000
|
105.000
|
||
Gelas kimia 250 ml
|
5
|
Buah
|
40.000
|
200.000
|
||
Gelas kimia 500 ml
|
5
|
buah
|
45.000
|
225.000
|
||
Cawan petri
|
6
|
pak
|
35.000
|
210.000
|
||
Blender
|
1
|
Buah
|
650.000
|
650.000
|
||
Cawan penguap
|
10
|
buah
|
50.000
|
500.000
|
||
Corong kaca
|
4
|
buah
|
35.000
|
140.000
|
||
Flash disk
|
2
|
buah
|
150.000
|
300.000
|
||
Label
|
5
|
buah
|
5.000
|
50.000
|
||
Buku note book
|
5
|
buah
|
10.000
|
25.000
|
||
Kertas saring
|
4
|
pak
|
30.000
|
120.000
|
||
Jangka Sorong
|
1
|
buah
|
250.000
|
250.000
|
||
SUB
TOTAL (Rp)
|
3.260.000
|
|||||
2.
Bahan
Habis Pakai
|
||||||
Material
|
Justifikasi
Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan (Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
||
Daun Salam
|
10
|
Kg
|
50.000
|
500.000
|
||
Daun Delima
|
10
|
kg
|
50.000
|
500.000
|
||
PVP
K30
|
200
|
gram
|
300.000
|
300.000
|
||
Dekstrin
|
500
|
gram
|
44.000
|
44.000
|
||
Asam
sitrat
|
500
|
gram
|
40.000
|
40.000
|
||
Tween
80
|
650
|
ml
|
260
|
169.000
|
||
Nutrien
Agar (media bakteri)
|
250
|
Gram
|
26.0000
|
260.000
|
||
Etanol
|
20
|
L
|
15.000
|
300.000
|
||
Sukralos
|
100
|
gram
|
5000
|
500.000
|
||
Gliserin
|
1,50
|
L
|
88.000
|
132.000
|
||
Kloroform
|
50
|
ml
|
2.800
|
140.000
|
||
Amil Alkohol
|
10
|
ml
|
1.750
|
17.500
|
||
FeCl3
|
10
|
gram
|
3.200
|
32.000
|
||
Serbuk Mg
|
10
|
g
|
6.500
|
65.000
|
||
HCl pa
|
100
|
ml
|
7.000
|
700.000
|
||
KI
|
100
|
mg
|
1.200
|
120.000
|
||
HgCl2
|
5
|
g
|
31.000
|
155.000
|
||
HgI2
|
5
|
g
|
33.000
|
165.000
|
||
NaOH
|
0,25
|
kg
|
20.000
|
5.000
|
||
Gelatin
|
100
|
mg
|
350
|
35.000
|
||
Aquades
|
17,5
|
l
|
6.600
|
115.500
|
||
Pereaksi mayer
|
40
|
ml
|
2.000
|
80.000
|
||
Pereaksi dragendorf
|
20
|
ml
|
2.000
|
80.000
|
||
Metilen biru
|
100
|
gram
|
500
|
50.000
|
||
Pereaksi liberman
|
20
|
ml
|
3.000
|
60.000
|
||
Gelatin 1%
|
50
|
ml
|
2.000
|
100.000
|
||
H2SO4
|
100
|
ml
|
1000
|
100.000
|
||
SUB
TOTAL (Rp)
|
4.765.000
|
|||||
3.
Perjalanan
|
||||||
Material
|
Justifikasi
Perjalanan
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan (Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
||
Perjalanan ke
Lembang-Bandung
|
Sampling
|
1
(pp)
|
400.000
|
800.000
|
||
Perjalanan ke ITB
Bandung
|
Determinasi
|
1
(pp)
|
300.000
|
600.000
|
||
Perjalanan seminar
dan publikasi
|
Seminar
dan publikasi
|
1
(pp)
|
600.000
|
1.200.000
|
||
SUB
TOTAL (Rp)
|
2.600.000
|
|||||
4.
Lain-lain
|
||||||
Material
|
Justifikasi
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan (Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
||
Seminar
|
Pendaftaran
|
1
|
500.000
|
500.000
|
||
Laporan
|
ATK
dan fotokopi
|
1
|
75.000
|
75.000
|
||
Sewa laboratorium
|
Sewa
alat
|
2
|
650.000
|
1.300.000
|
||
SUB
TOTAL (Rp)
|
1.875.000
|
|||||
12.500.000
|
||||||
TOTAL
ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp)
|
12.500.000
|
|||||
Lampiran.3
Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
Lampiran
3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembagian Tugas
No.
|
Nama/NIM
|
Program Studi
|
Bidang Ilmu
|
Alokasi Waktu (minggu)
|
Uraian Tugas
|
1
|
Elia
Novianti
|
Farmasi
|
Farmasi
|
4
|
-
Persiapan, perijinan dan
pemesanan alat dan bahan
-
Ekstraksi daun salam
-
Publikasi
|
2
|
Esti
Deviana
|
Farmasi
|
Farmasi
|
4
|
-Optimasi dan Pembuatan formula granul instan .
- Determinasi dan
pengolahan bahan
- uji aktivitas antibakteri
-
- Skrining fitokimia
|
3
|
Wahidatul
Mukaromah
|
Farmasi
|
Farmasi
|
3
|
-
Pengujian karakteristik mutu simplisia
-
Uji aktivitas
|
4
|
Nafa
Farihah
|
Farmasi
|
Farmasi
|
4
|
-
Skrining fitokimia
-
Pelaporan
-
Determinasi dan pengolahan bahan
-
Optimasi dan Pembuatan formula granul instan
|
5
|
Nurhayati
|
Farmasi
|
Farmasi
|
3
|
-
Evaluasi Sediaan granul instan dan uji aktivitas
-
Ekstraksi
|
Lampiran.4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti
Subscribe to:
Comments (Atom)
